SEAMEO RECFON resmi membuka kegiatan pelatihan daring Blended Learning Program Gizi untuk Prestasi pada hari Selasa (19/01). Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan pelatihan Gizi dan Kesehatan Remaja berbasis sekolah dalam versi blended, yaitu mengkombinasikan pelatihan dengan kegiatan pendampingan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Program ini dirancang terdiri dari lima tahap rangkaian: pelatihan awal (IN-1), pendampingan awal (ON-1), pelatihan lanjutan (IN-2), pendampingan lanjutan (ON-2), dan pelatihan akhir (IN-3). Dua tahap awal telah sukses terselenggara di tahun 2020, sehingga pelatihan kali ini, yaitu IN-2, merupakan rangkaian tahapan selanjutnya. “Melalui pelatihan ini diharapkan tersusun rencana implementasi di sekolah/madrasah masing-masing berdasarkan konsep program Gizi untuk Prestasi yang berintegrasi dengan progam UKS/M, terutama dengan pertimbangan kondisi seperti sekarang dimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih harus dilaksanakan dari rumah untuk sebagian besar wilayah Indonesia,” ujar Prof. dr. Muchtaruddin Mansyur, Ph.D,’’ terang Prof. dr. Muchtaruddin Mansyur, Ph.D., Direktur SEAMEO RECFON dalam sambutannya.

Pelaksanaan pelatihan ini juga bekerjasama dengan perguruan tinggi mitra yang nantinya memberikan pendampingan kepada sekolah yaitu Politeknik Kesehatan Pontianak (pendamping lokus Sambas), Politeknik Kesehatan Malang –POLKESMA (pendamping lokus Malang), dan Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka –UHAMKA (pendamping lokus DKI Jakarta). Dengan melibatkan mitra akademisi, diharapkan program ini dapat juga menjadi sarana implementasi kegiatan Kampus Merdeka yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Hari pertama pelatihan tahap IN-2 ini diisi dengan pemaparan materi beberapa narasumber, diantaranya dari tim UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) Kementerian Pendidikan dan Budaya RI oleh drg. Zulkarnain HN, perwakilan sekolah binaan dari SMK Geo-Informatika Bogor oleh Mahyubi dan SMPN 7 Cirebon oleh Nindya Hapsari, S.Pd., serta dari SEAMEO RECFON oleh Dr. Luh Ade Wiradnyani. “Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) memiliki 3 tujuan yaitu untuk membangun perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di kalangan peserta didik, menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat di sekolah/madrasah, yang mana bila kedua hal tersebut tercapai maka akan memungkinkan tumbuh kembang peserta didik yang harmonis,” tutur drg. Zulkarnain HM. “Untuk mencapai tujuan ini, harus disertai keterlibatan dari kepala sekolah, guru, peserta didik, komite sekolah, masyarakat setempat, dan Puskesmas,” tambahnya.

Pelatihan IN-2 ini akan berlangsung secara daring dari tanggal 20 Januari 2021 sampai dengan 22 Januari 2021 dan diikuti oleh guru dan kepala sekolah dari 24 sekolah binaan SEAMEO RECFON di Kabupaten Sambas, Kabupaten Malang, dan Provinsi DKI Jakarta,.  (SFN/GW)